Deadsquad dan Burgerkill Tur Eropa

Deadsquad dan Burgerkill Tur EropaBand metal terkemuka Indonesia Deadsquad dan Burgerkill saat ini sedang tur Eropa di bawah bendera Superinvasi 2018.

Deadsquad dan Burgerkill Tur Eropa

chelseagrinmetal – Diadakan sebagai bagian dari program Supermusic raksasa tembakau Djarum, tur masing-masing bertujuan untuk mempromosikan yang terbaik dari kancah metal Indonesia di luar negeri dan mendapatkan penonton global baru bagi setiap band.

Baca Juga : Tur The Age of Vile Divinities 2022: Nil dan Mantra Menghadirkan Kegilaan

Burgerkill yang berbasis di Bandung dan Deadsquad yang berbasis di Jakarta telah membangun reputasi mereka sebagai dua band metal paling terkenal di Indonesia.

Burgerkill telah memukau penonton di seluruh dunia, setelah tampil di luar negeri beberapa kali, termasuk di festival Big Day Out dan Soundwave yang sudah tidak ada di Australia. Band ini juga telah memenangkan berbagai penghargaan metal internasional.

Deadsquad belum mencapai tingkat pengakuan internasional itu, tetapi telah membentuk fanbase yang setia dan fanatik di Indonesia dan dikenal dengan jumlah musisi terkenal yang pernah dimilikinya sebagai anggota: Ricky Siahaan dari Seringai, virtuoso gitar Prisa Adinda dan gitaris Netral Coki . Gitaris utama Deadsquad saat ini, Stevie Item, juga merupakan bagian dari Andra and the Backbone.

Kedua band telah berangkat ke Eropa, dengan Burgerkill berangkat ke Prancis pada hari Senin dan Deadsquad berangkat ke Austria pada hari Rabu.

Itinerary Burgerkill akan membawa band Bandung melalui Perancis, Belgia, Jerman, Belanda, Republik Ceko dan Polandia, sedangkan Deadsquad akan melakukan perjalanan melalui Austria, Jerman, Swiss, Perancis dan Belanda.

Tur Superinvasi bukanlah kesempatan pertama yang dimiliki Burgerkill untuk tampil di panggung Eropa, setelah memainkan festival Wacken Open Air yang bergengsi di Jerman pada tahun 2015. Namun, tur ini akan menjadi yang pertama kalinya bagi Deadsquad tampil di benua tersebut.

Gitaris Burgerkill Aris “Eben” Tanto menjelaskan bahwa meskipun band ini pernah bermain di Eropa sebelumnya, tur Superinvasion akan menawarkan suasana yang berbeda karena tur tersebut terutama akan mencakup tempat-tempat kecil dan klub daripada panggung festival.

Kedua band ini akhirnya akan bertemu satu sama lain selama perhentian mereka di Amsterdam pada 25 Oktober, di mana mereka akan berbagi panggung untuk satu-satunya waktu dalam tur tersebut.

Band Deadsquad (Courtesy of Stevie Item)Band Deadsquad (Courtesy of Stevie Item)

Vokalis Burgerkill Vicky Mono mengatakan bahwa untuk mengakomodasi visi ini, dia ingin menunjukkan kepada penonton Eropa esensi dari apa yang membuat metal Indonesia begitu hebat dengan tidak hanya tampil bersama dengan Deadsquad tetapi juga membuat musik mereka (dan merchandise) yang mencerminkan Indonesia.

“[Kolaborasi di Amsterdam ini] adalah cara bagi kami untuk benar-benar menunjukkan apa itu Indonesia. Berkolaborasi dengan Deadsquad bagi kami tidak akan terlalu sulit karena kami sudah klik untuk musik, tetapi kami hanya akan melihat ke mana musik itu membawa kami,” jelas Vicky.

Dari segi merchandise, vokalis Deadsquad Daniel Mardhany menambahkan bahwa karya bandnya akan dimodifikasi dengan semangat tema, menampilkan banyak elemen Indonesia yang bisa menjadi point of interest bagi penonton Eropa yang belum familiar.

Vicky Mono mengamati bahwa karena upaya band-band metal Indonesia dalam menorehkan namanya di dunia, penonton Eropa menjadi lebih akrab dengan kancah metal Indonesia.

“Dan kami berharap Burgerkill dan Deadsquad bisa menjadi pintu gerbang mereka untuk mengeksplorasi [tKP] lebih jauh,” tambahnya.

Djarum Supermusic memiliki sejarah mendukung band rock Indonesia dengan tur ke luar negeri. Pada tahun 2016 dan 2017, program ini berhasil membawa band-band seperti The Hydrant, Kelompok Penerbang Roket, The SIGIT dan Mooner ke kota-kota terpilih di Australia dan Amerika Serikat.

“Melalui Superinvasion, kami ingin menunjukkan konsistensi kami dalam kesediaan kami untuk membawa nama-nama musik Indonesia ke [kancah] musik global. Makanya kami mengirimkan band-band seperti ini ke luar negeri selama tiga tahun berturut-turut,” ujar perwakilan Supermusic Adjie Aditya Purwaka.